Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang
berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan
Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada
masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai.
Kerajaan Kediri lahir dari pembagian Kerajaan Mataram oleh Raja
Airlangga (1000-1049). Pemecahan ini dilakukan agar tidak terjadi
perselisihan di antara anak-anak selirnya. Tidak ada bukti yang jelas
bagaimana kerajaan tersebut dipecah dan menjadi beberapa bagian. Dalam
babad disebutkan bahwa kerajaan dibagi empat atau lima bagian. Tetapi
dalam perkembangannya hanya dua kerajaan yang sering disebut, yaitu
Kediri (Pangjalu) dan Jenggala. Samarawijaya sebagai pewaris sah
kerajaan mendapat ibukota lama, yaitu Dahanaputra, dan nama kerajaannya
diubah menjadi Pangjalu atau dikenal juga sebagai Kerajaan Kediri
Perkembangan Kerajaan Kediri
perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha
tumbuh menjadi besar, sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam.
Diduga Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Akan tetapi hilangnya
jejak Jenggala mungkin juga disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang
ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan
Kerajaan Jenggala. Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja
Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta. Keadaan ini
dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung. Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken
Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah Ken Arok kemudian mendirikan
Kerajaan Singasari, dan Kediri berada di bawah kekuasaan Singasari.
Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan Kertanegara (1268-1292),
terjadilah pergolakan di dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang
selama ini tunduk kepada Singasari bergabung dengan Bupati Sumenep
(Madura) untuk menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun 1292
Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara dan membangun kembali
kejayaan Kerajaan Kediri.Runtuhnya Kediri
Setelah berhasil mengalah kan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yang baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Pada tahun 1293, datang tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan untuk membalas dendam terhadap Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Ia bekerjasama dengan tentara Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk menggempur Kediri. Dalam perang tersebut pasukan Jayakatwang mudah dikalahkan. Setelah itu tidak ada lagi berita tentang Kerajaan Kediri. Baca Selanjutnya